ExperiStack

Panduan Lengkap Perjanjian Investasi Startup: Cara Menghindari Klausul Merugikan dan Memimpin Negosiasi yang Rasional

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • Ekonomi

Dibuat: 2024-12-30

Dibuat: 2024-12-30 15:04


Panduan Lengkap Perjanjian Investasi Startup: Cara Menghindari Klausul Merugikan dan Memimpin Negosiasi yang Rasional



1. Pendahuluan

1.1 Apa itu Perjanjian Investasi Startup?

Perjanjian investasi startup adalah dokumen hukum yang mencantumkan hak dan kewajiban antara investor dan pendiri. Dokumen ini mendefinisikan ekuitas, hak, dan kewajiban yang diterima investor sebagai imbalan atas penyediaan modal, dan mencakup arahan manajemen masa depan startup serta strategi _Exit_.


1.2 Mengapa Perjanjian Investasi Penting?

Perjanjian investasi sangat penting dalam proses pertumbuhan startup. Dokumen ini secara jelas mendefinisikan hubungan dengan investor untuk mencegah perselisihan dan memastikan startup dapat beroperasi dengan stabil. Perjanjian yang salah dapat menyebabkan masalah seperti kehilangan hak pengelolaan, _Exit_ yang tidak adil, dan kewajiban pengembalian investasi.


1.3 Tujuan dan Manfaat Artikel Ini

Artikel ini bertujuan untuk membantu para pendiri startup memahami poin-poin penting dan klausul merugikan dalam perjanjian investasi, mengajukan revisi yang masuk akal, dan mempelajari cara meninjau perjanjian untuk menghindari ketentuan investasi yang tidak adil.



2. Memahami Poin-Poin Penting dalam Perjanjian Investasi

2.1 Ketentuan Investasi: Jumlah Investasi, Persentase Kepemilikan, Jenis Saham

Jumlah Investasi: Besarnya modal yang akan diberikan investor dan metode pembayarannya.

Persentase Kepemilikan: Persentase kepemilikan yang akan diterima investor. Pengenceran kepemilikan pendiri harus dipertimbangkan.

Jenis Saham: Menyatakan apakah saham yang diterbitkan berbentuk saham biasa atau saham preferen.


2.2 Perbedaan Saham Preferen dan Saham Biasa

Saham Biasa: Saham dengan hak suara dasar dan hak dividen.

Saham Preferen: Saham dengan hak khusus seperti hak likuidasi prioritas dan hak dividen prioritas. Biasanya diterbitkan untuk investor.


2.3 Hak Suara dan Susunan Dewan Direksi

Jika investor memiliki hak suara, verifikasi apakah sesuai dengan persentase kepemilikan.

Menyatakan apakah investor berhak untuk berpartisipasi dalam dewan direksi atau menunjuk direktur tertentu.


2.4 Dividen dan Hak Likuidasi Prioritas

Termasuk kasus di mana investor diberikan hak prioritas penarikan investasi (1x atau lebih).

Sebutkan dengan jelas keberadaan hak dividen prioritas.


2.5 Hak Tag-Along dan Hak First Refusal (ROFR)

Hak Tag-Along: Pemegang saham minoritas juga dapat menjual saham mereka dengan persyaratan yang sama ketika pemegang saham mayoritas menjual sahamnya.

Hak First Refusal: Memberikan kesempatan kepada pemegang saham yang ada untuk membeli saham terlebih dahulu ketika saham dijual.


2.6 Pembatasan Penjualan Saham (Lock-up, Pembatasan Penjualan)

Klausul _lock-up_ yang membatasi penjualan saham selama periode waktu tertentu.

Pembatasan penjualan yang mengharuskan persetujuan terlebih dahulu dari perusahaan atau pemegang saham yang ada ketika saham dijual.


2.7 Klausul Terkait Strategi _Exit_

Hak investor untuk menerima kompensasi minimum dalam proses _Exit_ seperti M&A dan IPO.

Klausul yang menjamin penarikan investasi investor pada saat _Exit_.


2.8 Klausul Kerahasiaan dan Larangan Persaingan

Memberikan kewajiban kerahasiaan kepada investor untuk mencegah kebocoran informasi perusahaan.

Pembatasan agar investor tidak dapat berinvestasi di industri yang sama.


3. Cara Menilai Klausul Merugikan

3.1 Definisi dan Contoh Utama Klausul Merugikan

Klausul merugikan mengacu pada ketentuan kontrak yang tidak adil yang memberikan wewenang yang berlebihan kepada investor atau membatasi manajemen dan otonomi startup. Contoh utamanya termasuk pengendalian IPO dan tuntutan _put option_ yang tidak masuk akal.


3.2 Klausul Hak Investor yang Berlebihan

Klausul yang mewajibkan persetujuan terlebih dahulu dari investor untuk setiap keputusan manajemen.

Investor memiliki wewenang untuk secara sepihak menentukan penggantian manajemen.


3.3 Tuntutan Pengendalian Berlebihan Terkait IPO

Klausul yang mensyaratkan persetujuan investor untuk setiap keputusan utama dalam proses IPO.

Menetapkan pasar pencatatan dan harga penawaran umum dengan paksaan persetujuan mayoritas investor.


3.4 Tuntutan Jaminan dan Agunan yang Tidak Masuk Akal

Menuntut pendiri untuk menjamin investasi secara pribadi atau memberikan agunan.


3.5 Klausul Kerugian _Exit_

Hanya investor yang dijamin _Exit_-nya, sementara pendiri dikeluarkan.


3.6 Klausul yang Melanggar Otonomi Manajemen Startup

Pembatasan yang berlebihan yang mengharuskan persetujuan terlebih dahulu untuk usaha baru atau investasi besar.


4. Merevisi Klausul Perjanjian Investasi yang Tidak Adil

4.1 Prosedur Revisi dan Kiat Negosiasi dengan Investor

Pahami klausul yang bermasalah dan siapkan dasar untuk merevisinya secara wajar.

Tekankan saling menguntungkan dalam proses negosiasi dengan investor.


4.2 Contoh Revisi Klausul Merugikan Utama

Pengendalian IPO: Ubah dari persetujuan mayoritas investor menjadi penyampaian opini.

_Put Option_: Batasi waktunya dan tetapkan batas atas jumlahnya.


4.3 Cara Mengusulkan Revisi yang Menguntungkan Perusahaan

Ajukan alternatif yang spesifik untuk klausul yang bermasalah.

Berikan alasan yang logis dan menguntungkan investor.


4.4 Contoh Revisi: Pengendalian IPO, _Put Option_/ _Call Option_, Klausul Tata Kelola

Contoh revisi: "Poin-poin penting terkait IPO akan diputuskan oleh dewan direksi, namun persetujuan mayoritas investor hanya berlaku jika penjualan saham lama atau pengenceran ekuitas melebihi persentase tertentu."


5. Cara Meninjau Perjanjian Investasi

5.1 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Meninjau Perjanjian

Tinjau apakah semua klausul sesuai dengan pertumbuhan startup.

Verifikasi adanya pernyataan yang ambigu atau informasi yang terlewatkan.


5.2 Poin-Poin Kunci yang Harus Diperiksa Saat Meninjau Perjanjian

Ketentuan investasi dan hak saham preferen.

Klausul terkait hak pengelolaan dan _Exit_.


5.3 Manfaatkan Ahli Hukum dan Tinjauan Eksternal

Mintalah bantuan pengacara atau akuntan untuk meninjau perjanjian.

Pertimbangkan pendapat mentor atau pakar investasi yang berpengalaman.


5.4 Kesepakatan Internal Antar Pendiri Setelah Peninjauan

Bagikan hasil peninjauan dengan sesama pendiri dan capai kesepakatan akhir.


6. Kiat Penyusunan dan Negosiasi Perjanjian Investasi untuk Startup

6.1 Poin-Poin yang Perlu Diperhatikan Saat Menyusun Perjanjian Investasi

Susun perjanjian yang selaras dengan visi dan strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Tentukan dengan jelas hak-hak semua pihak yang berkepentingan.


6.2 Kesalahan Umum yang Terjadi Selama Negosiasi dengan Investor

Mengabaikan klausul merugikan atau menerima tuntutan investor tanpa kritik.

Perbedaan pendapat di antara para pendiri selama negosiasi.


6.3 Perencanaan Perjanjian Investasi dari Perspektif Jangka Panjang

Susun perjanjian yang mempertimbangkan _Exit_ selain pertumbuhan awal.

Pertahankan hubungan kepercayaan dengan investor sambil mengamankan otonomi manajemen.


7. Kesimpulan dan Ringkasan

7.1 Ringkasan Poin-Poin Penting Penyusunan dan Peninjauan Perjanjian Investasi

Pahami klausul utama dalam perjanjian investasi dan singkirkan klausul yang merugikan.

Amankan ketentuan yang menguntungkan startup melalui proses pengusulan revisi dan peninjauan.


7.2 Pentingnya Perjanjian yang Menguntungkan Baik Startup Maupun Investor

Perjanjian yang menguntungkan baik startup maupun investor menjamin kesuksesan jangka panjang.


7.3 Sumber Daya Tambahan dan Referensi yang Direkomendasikan untuk Startup

Contoh dan sampel dokumen perjanjian investasi.

Panduan hukum startup dan konsultasi dengan pakar investasi.

Komentar0